Sup atau sop adalah masakan berkuah dari kaldu yang dibuat dengan cara mendidihkan bahan, dan biasanya diberi bumbu serta bahan lainnya untuk menambah rasa. Bahan yang terdiri dari daging, sayur, atau kacang-kacangan direbus sampai membentuk sari. Perebusan bukan merupakan suatu cara masak yang umum sampai penciptaan wadah tahan air sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan sebuah data kuno, orang primitif telah mengonsumsi sup dan sejenis bubur. Pada zaman Neolitikum, sup telah dikonsumsi di daerah Mediterania. Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, sup bertahan di Kekaisaran Bizantium yang berpusat di Konstantinopel. Berkat runtuhnya Kekaisaran Ottoman di Turki pada 1454, tradisi menyantap sup di Asia Tengah ditularkan kepada masyarakat Eropa. Tak seperti di Eropa Barat, orang Turki tidak membatasi mengonsumsi sup pada momen khusus atau saat menyantap hidangan tertentu saja.
Sebelum sendok ditemukan, isi daging dan sayuran diambil langsung dengan tangan dari mangkuk dan lama-kelamaan menggunakan pisau untuk mengambilnya. Baru pada abad ke-14 sendok ditemukan sebagai media untuk mengambil kuah dan ampas sup sehingga sup tidak tumpah mengotori baju.
Manfaat yang dikandung sup:
- Saat daging ayam direbus, akan melepaskan kandungan asam amino yang sangat melimpah dan khasiatnya menyerupai obat-obatan (seperti: asetilsistein). Asetilsistein sangat berkhasiat untuk menyembuhkan permasalahan pernapasan.
- Rempah-rempah yang merupakan bumbu yang digunakan untuk memasak sup telah lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional/herbal dan telah terbukti dapat mengobati berbagai macam jenis penyakit.
- Sup biasanya disajikan dalam keadaan hangat/ panas. Uap air yang hangat memiliki manfaat melegakan hidung tersumbat.
- Sup mengandung beraneka sayur dan buah didalamnya. Sayur dan buah itu memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Sup juga terbutti dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar